Indah ciptaan Allah... German_2015 |
TERLENA
Waktu
berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena
Belum sempat berzikir di waktu pagi,
hari sudah menjelang siang,
Belum sempat bersedekah pagi,
matahari sudah meninggi.
.
Niat
pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha,
tiba-tiba azan Zuhur sudah terdengar..
Teringin
setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran,
menambah hafalan satu hari satu ayat,
itu pun tidak dilakukan.
.
Rancangan
untuk tidak akan melewatkan malam
kecuali dengan tahajjud dan witir,
walau pun hanya 3 rakaat,
semua tinggal angan-angan.
.
Beginikah
berterusannya nasib hidup menghabiskan umur?
Berseronok dengan usia?
.
Lalu
tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30,
sebentar kemudian 40,
tidak lama terasa menjadi 50
dan
kemudian orang mula memanggil kita
dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek"
menandakan kita sudah tua.
.
Lalu
sambil menunggu Sakaratul Maut tiba,
diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat....
.
Astaghfirullah,
ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu
tidak pernah ada, silaturrahim tidak pernah buat.
.
Justeru,
apakah roh ini tidak akan melolong,
meraung, menjerit menahan
kesakitan
di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?
.
Tambahkan
usiaku ya Allah,
aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.
.
Belum
cukupkah kita menyia-nyiakan
waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?
.
Perlu
berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam,
perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA
untuk mati?
.
Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu
dan kesempatan untuk menghasilkan pahala,
maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup
bagi orang-orang yang TERLENA.
Pak
Hamka.
(Pujangga Nusantara)
(Pujangga Nusantara)
Comments
Post a Comment